JARINGAN KEARSIPAN KESULTANAN

KASUS SUMENEP DAN PONTIANAK

Authors

  • Raistiwar Pratama Arsip Nasional Republik Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.46836/jk.v10i1.74

Keywords:

manuskrip, Informasi yang terekam, pertukaran informasi

Abstract

Pada periode kekuasaaan pemerintah East Indie tahun 1816, kebijakan tentang kearsipan dan kegunaannya bertujuan untuk mendukung pelaksanaan kegiatan administratif. Oleh karena itu, banyak staf yang diperkerjakan pada masa itu menyimpan dan mengumpulkan arsip-arsip dari masa lalu sampai kemudian pada periode akhir abad ke-19. Kegiatan pengumpulan arsip ini dilaksanakan melalui tiga tingkatan, yaitu tingkat bawah, menengah dan tingkat atas. Pada tingkat
bawah, pimpinan lokal menyampaikan laporan. Pada tingkat menengah, pimpinan daerah lokal mengadakan kesepakatan (antara sultan dan resident); dan pada tingkat atas, pejabat tinggi di Batavia dan di Den Haag (Gubernur Jenderal dan Menteri Koloni). Pertukaran Informasi yang terjadi di dalam tiga tingkatn tersebut seringkali tidak diperhatikan oleh para sejarawan dan arsiparis. Para sejarawan hanya memperhatikan mengenai penulisan atau menuliskan kembali historiografi dan membuat hubungan tentang hal yang ditulisnya dengan sumber-sumber sejarah. Para arsiparis hanya memperhatikan bagaimana membuat sarana temu balik dan memperhatikan relevansinya dengan organisasi penciptaan. Terlepas dari hal tersebut, informasi yang terkandung dalam hubungan tiga
tingkatan tersebut memiliki arti yang sangat penting karena mereka dapat berperan sebagai sumber dan penghubung kepada agen-agen pelaku utama. Informasi tersebut dapat menghubungkan secara global dan kita dapat melihat bagaimana kebijakan dibuat dan bagaimana para pimpinan di daerah
merespon kebijakan tersebut. Contoh kasus adalah kesultanan Sumenep dan Pontianak., dimana para pemimpin lokal di daerah tersebut membuat kesepakatan dengan pihak asing. Hal yang menarik adalah para pihak yang bekerja sama tak hanya saling berhubungan dalam tindakan, tetapi juga praktek-praktek kearsipan yang menjelaskan hubungan tersebut dilakukan sesuai dengan kesepakatan tersebut. Kita dapat melihat bagaimana pengaruh barat mempengaruhi kegiatan kearsipan di kesultanan bahkan setelah abad ke-19 ketika sultan melakukan kerja sama dengan pejabat di Batavia melalui korespondensi. Kita dapat melihat gaya, bahasa, struktur dan penciptaan surat sangat dipengaruhi oleh barat. 

References

Arsip Nasional Republik Indonesia. 1992. Pameran Seabad Kearsipan.
-----. 1998. The Gedung Arsip Nasional through the Ages.
-----. 1999. Inventaris Arsip Borneo’s Westerafdeeling. Jakarta: Arsip Nasional Republik Indonesia.
-----. 2012. Guide Arsip Perdagangan Global di Hindia Timur.
-----. 2015. Khazanah Arsip Nusantara; Exclusive Heritage of the Archipelago. Arsip Nasional Republik Indonesia dan
The Corts Foundation. 2015. The Diplomatic Correspondence between Asian Rulers and Batavia Castle during the 17th and 18th centuries; the Digital Reconstruction of a Lost Treasure. Jakarta.
Cummings, Michael. 2007. The Makassarese Chronicles of Gowa and Talloq. Leiden: KITLV Press.
-----. 2010. The Makassar Annals. Leiden: KITLV Press.
van den Doel, H. W. 1994. De Stille Macht; het Europese binnenlands bestuur op Java en Madoera 1808 – 1942. Amsterdam; Uitgeverij Bert Bakker.
Eilenberg, Michael. 2012. At the Edges of the States; Dynamics of State Formation in the Indonesian Borderlands. Leiden: KITLV Press.
Florida, Nancy K. 2003. Menyurat yang Silam Menggurat yang Menjelang; Sejarah sebagai Nubuat di Jawa Masa Kolonial. Translated. Yogyakarta: Bentang Pustaka.
Hadiwardoyo, Sauki (ed.). 2002. Terminologi Kearsipan Nasional. Jakarta: Arsip Nasional Republik Indonesia.
Handi, Suhardi; dan Daryan, Yayan (eds.). 1998. Terminologi Kearsipan Indonesia. Jakarta: Sigma Cipta Utama.
Jeurgens, Charles. ”Information on the Move”. Colonial Legacy in South East Asia; the Dutch Archives.
Juergens, Charles; Kappelhof, Ton; and Karabinos, Michael (eds.). ‘s Gravenhage: 2012.
Mu’jizah. 2009. Iluminasi dalam Surat-Surat Melayu Abad ke-18 dan ke-19. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia.
Pratama, Raistiwar. 2012. “Melampaui Autentikasi; Kajian atas Arsip Proklamasi dan Supersemar”. Media Kearsipan Nasional Edisi 61.
Sijpestein, Petra. “Archival Mind in Early Islamic Egypt; Two Arabic Papiry”. Sijpestein, Petra (ed.). From al Andalus to Khurasan. 2006. Leiden: Brill.
Heidhues, Mary Somers. 1998. “The Two Sultans of Pontianak”. Archipel Volume 56.

Downloads

Published

2019-12-21

How to Cite

Pratama, R. (2019). JARINGAN KEARSIPAN KESULTANAN: KASUS SUMENEP DAN PONTIANAK. Jurnal Kearsipan, 10(1), 78–92. https://doi.org/10.46836/jk.v10i1.74

Issue

Section

Articles