HILANGNYA CATATAN KAKI: POKOK-POKOK GAGASAN KEARSIPAN DALAM DUTCH MANUAL

Authors

  • Raistiwar Pratama Arsip Nasional Republik Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.46836/jk.v12i1.9

Keywords:

Dutch Manual, Provenance, Original Order, Arrangement, Description

Abstract

Handleiding voor Het Ordenen en Beschrijven van Archieven, known also as Dutch Manual, is the first codified version of Dutch Archivistiek and to large extent reflects European archival tradition, primarily France and Germany. The Manual was published in a time when the remaining archives are paper-based ones, the only model is life cycle, methods of making finding aid are provenance and original order, and methodology of making finding aid is based on arrangement and description. Only the main rules of the Manual are known to Indonesian archivists because there has been no complete and reliable Indonesian translation. This paper attempts to introduce the main rules of it to the Indonesian archivists.

Handleiding voor Het Ordenen en Beschrijven van Archieven, juga dikenal sebagai Manual Belanda (Dutch Manual), merupakan bentuk terpadu kodifikasi kearsipan Belanda dan juga mencerminkan tradisi kearsipan Eropa (Perancis dan Jerman). Terbit pertama kali pada waktu ketika arsip masih berbentuk kertas, daur hidup merupakan model satu-satunya, metode penyusunan inventaris hanya provenance dan original order, dan metodologi pengolahan arsip statis hanya berdasarkan pada arrangement dan description. Arsiparis Indonesia hanya mengenal pokok-pokok gagasan Manual karena tidak tersedia terjemahan utuh berbahasa Indonesia yang memadai. Tulisan ini merupakan upaya pertama untuk memperkenalkan pokok-pokok Manual kepada arsiparis Indonesia.

Downloads

Published

2019-02-24

How to Cite

Pratama, R. (2019). HILANGNYA CATATAN KAKI: POKOK-POKOK GAGASAN KEARSIPAN DALAM DUTCH MANUAL. Jurnal Kearsipan, 12(1), 69–84. https://doi.org/10.46836/jk.v12i1.9

Issue

Section

Articles